“Sendiri di Tengah Usaha yang Sunyi”
Sejak 2021 aku mencoba membangun budaya positif di sekolah. Kuharap ada harapan, bahwa perubahan kecil bisa tumbuh jadi kebiasaan baik. Aku ajak teman sejawat, kubuat kegiatan, kusampaikan ide. Tapi… satu per satu, semangat itu dipatahkan. Seolah kebaikan dianggap gangguan.
Mereka berkata, "Sudah dari dulu begini," atau hanya tersenyum sambil berlalu.
Tak sedikit yang diam-diam menjauh, seakan aku terlalu idealis.
Hari demi hari, aku berdiri sendiri. Kadang bertanya, “Apakah ini layak diperjuangkan?”
Tapi ada momen—ketika seorang siswa menatapku dan berkata,
“tok tok assalamualaikum di depan pintu kantor maupun kelas .”
Maka aku sadar… meski sendiri, aku tidak sia-sia.
Perjuangan ini bukan soal dilihat… tapi soal hati yang tetap hidup untuk menebar nilai.
Membangun budaya positif memang bukan tugas sehari. Kadang butuh waktu, kadang butuh luka.
Tapi aku memilih bertahan.
Karena jika tak ada satu pun yang memulai… siapa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar